Friday, December 5, 2008

..SALAM AKHIR..

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM..
ASSALAMUALAIKUM W.B.T...

Pada salam yang sejahtera itu pasti ada istimewanya,
Pada rindu yang terungkap,
Pada sayang yang terluah,
Pada salam yang akhir itu..


"Esok pekse benda?"
"English,dengan pi.. Lusa ekonomi.."Ringkas saya menjawab..
"Chie, bila nak balik?.." Ada nada rindu pada suara ummi..
"Erm, tengok ar lu mi, kalau ada tiket balik ar..Kalau takde lepas raya ar.."

Apa dah jadi??..Lama saya menunggu saat ni,namun bila masanya tiba saya sudah hilang mood untuk melakukannya..Saya tahu banyak program sedang menanti di Terengganu sana, namun rasanya hati perlu berhibenasi sekejap untuk menilai dan memuhasabah kerja buat selama ini..Pasti ada khairnya,InsyaAllah....Bantulah
ya ALLAH...

Barangkali juga sakit hati, ukhuwah yang melukakan dan iman yang teruji kebelakangan ini banyak mengambil rasa tenang saya, banyak mencuri gembira hati saya hingga akhirnya hanya tawar yang tinggal..Senyum tidak lagi semanis dulu..Benarlah kata orang apa yang terpendam di dalam tidak selamanya mampu disembunyikan, kadang-kala terluah juga..Namun disebalik itu banyak boleh dipelajari..

Barangkali juga pada bait kata yang terluah ini ada penawarnya...

Teman,Aku Ingin..
Teman tersayang,
Aku ingin kita seperti Abu Bakar As Siddiq,

Persahabatan dijalin kerana al-Khaliq,
Harta dikorban bukan sedikit,

Cintakan kebenaran, sanggup bersakit...

Serta Tawakal Ibrahim yang mulia,
Ketika meninggalkan insan tercinta,

Di bumi tandus tanpa bicara,
menyakini Allah sebagai penjaga...


Aku impikan antara kita seorang Umar,
Berdiri tatkala tunduknya manusia,
Bersuara tatkala diamnya mereka,

Mengerunkan musuh Durjana...


Serta senyumnya Syed Al-Qutb,
Ketika berhadapan dengan tali maut,

Aqidah mantap tidak terrenggut,
Roh dakwahnya tak pernah surut..

Aku ingin kita seteguh Ibnu Zubbair,

Menahan panahan Hajjaj dengan rela,

Bersama si ibu tua, Lantas syahid,
rohnya ke surga...


Marilah kita menyelami benih Hassan Al Banna,
Fikrahnya jernih, menggegar dunia,

Merelakan tubuh dimamah peluru,
Demi menegakkan kalam Allah dan Rasul...


Aku cintakan pemuda Giffari,
Menentang kezaliman walaupun diancam,
Moga kan lahir lagi di abad ini,
Jiwa jitu pemuda yang tak pernah suram...


Aku ingin kita sepemaaf Yusuf,

Tetap mencintai saudaranya,
Walaupun dihumban ke perigi tua,
Terpisah dari ayahanda bertahun lamanya...

Aku ingin pusara kita harum mewangi,

Bagai harumnya pusara Masyitah,

Semerbak kasturi..


Aku ingin persahabatan indah ini,

Bisa menjadi syafaat,
Di Mahkamah Mahsyar nanti...

..(TAUTAN HATI)..

Buat yang dilukai mahupun yang melukai sepanjang perjalanan ini..
Maafkan khilaf yang wujud,
Ampunkan terlanjur perbuatan serta bicara,
Sejukkan hati yang panas,
ubati luka di jiwa,
Lapangkan dada yang sesak,
Rindui saat yang manis..
Moga ukkhuwah ini lebih indah,
DariNYA dan hanya untukNYA...




P/S: Ummi, aku pasti pulang dengan izin Allah..Nantinya, masa itu akan tiba..Biarkan tangungjawab ini aku langsaikan dulu..