Wednesday, March 24, 2010

..kutemui cintaku disini..

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM..

ASSALAMUALAIKUM W.B.T..


Sebuah renungan yang dipetik dari Daqa-Iqal Asrar;

Kutemui Cintaku Di Sini

Sebuah puitis hidup syeikh dakwah yg telah mendahului kita...
____________ _________ _________ _________ _________ ___

(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..

Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.

Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak... Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih "tragis".

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani... justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi... akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga "hasrat untuk mengeluh" tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya ditinggalkan" , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, "ya Allah, berilah dia petunjuk... sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang... "

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta... Mengajak kita untuk terus berlari...

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."


copypaste dari,
ilalinda Japan


..MENGISI YANG KOSONG..

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM...
ASSALAMUALAIKUM W.B.T..

Ditujukan khas buat adik-adikku dan sahabatku yang kuat dan menguatkan...

Langkahan ke bilik seorang adik, menemukan dengan dia yang sedang menangis..

"Kenapa dik?"Puas bertanya hingga akhirnya dia membuka mulutnya..

"Saya rasa kosong kak.." saya tertampar dengan keadaannya...Terasa belum cukup memberi walau pada hakikatnya dia bukan lagi menjadi amanah saya...Terasa masa yang dihabiskan bersama sebelum ini belum cukup untuk menjadi bekal baginya...

Malam sebelumnya, saya menerima komen yang sama..

"CT, saya rasa jauh dari Allah..Saya rasa kosong je.." Mengalir airmatanya mengenangkan rasa yang ditarik kerana kealpaan diri...

"Ya Allah, andai bisa ku membantu semuanya, kuatkanlah..."

Dalam keadaan diri sendiri yang juga kurang terjaga, saya minta maaf atas semua yang merasa kosong...Maaf kerana belum cukup menguatkan kita semua...

sekadar sedikit coret-coret dengan harapan ia boleh menjadi ingatan untuk kita bersama.. Bila lama tidak mengingatkan, kadang-kadang boleh jadi kita juga lupa diri... Kerana sesungguhnya bila peringatan diberi, ia bukanlah semata-mata untuk orang yang mendengar, sebaliknya ia adalah untuk kita yang memberi...

Hakikatnya,pada saat ini, kita bukan lagi patut menjadi anak-anak yang dispoonfeed kan tetapi menjadi pemuda/rijal yang sentisa curious dan mencari..kerana hakikatnya al quran itu adalah untuk orang yang sentiasa berkehendak...(at takwir: 27-29).. carilah sesuatu untuk mengisi setiap kekosongan itu dan tidak membiarkannya berlalu begitu sahaja...BUat sahabat-sahabat, walau di mana anda berada, kerana iman itu naik dan turun, kuatkanlah sahabat yang memerlukan..agar kita sentiasa menjadi bangunan yang tersusun kukuh...kuat dan menguatkan..


Dengan Nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang

Katakanlah, "aku berlindung kepada Tuhan-Nya manusia,

Raja manusia,

Sembahan Manusia,

Dari kejahatan Syaitan yang bersembunyi,

Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

dari (golongan) jin dan manusia...

(an-naas)

Sesungguhnya, kejahatan itu bersifat bersembunyi, sekejap ada dan sekejap tadek..berlindunglah kepada Allah dalam segala hal..moga itu menjadi permulaan dalam usaha mengembalikan rasa yang hilang...buatlah kebaikan sebanyaknya..bacalah surat cintaNYA, moga dari situ kita ketemui kekuatan paling besar..jangan pernah berhenti berharap kerana sesungguhnya Allah yang maha penyayang tidak akan pernah melupakan hambaNYA...dan DIA tidak pernah menyiakan rasa..Tetaplah kita pada keinginan untuk rasa best itu kembali lagi..hingga saaat DIA mengekalkan..

....salam dari jauh tapi dekat....